Thursday, January 28, 2016

HUBUNGAN MANURUNG dohot SIMAMORA

HUBUNGAN MANURUNG DEGAN SIMAMORA

T.Sogar adalah keturunan Manurung si Ht.Gurgur dari Janjimatogu ,anak ke 6 dari Raja Mangatur Manurung Generasi ke 5 dari R.Toga Manurung. Konon suatu ketika Raja Marbulang keturunan DEbata Raja Simamora,telah meninggal dunia,dan mempunyai istri yang menjadi janda.Suatu ketika istri R.marbulang sakit keras dan belum ada seorangpun yang dapat mengobatinya.

Tersiar lah bahwa Tuan sogar adalah seorang Ahli hadatuon
dan dapat mengobati,sehingga dicarilah beliau,dan dapat mengobatinya tetapi dia meminta setelah sembuh maka T.Sogar akan memperistri Janda R.Marbulang,maka sepakatlah Pihak keluarga R.Marbulang dan pihak parboru.
Sehingga resmilah janda R.Marbulang dipersunting T.Sogar dan lahir seorang anak...yaitu Nahum Dimana.Namun karena Tuan Sogar bangsa pengembara,Nahum Dimana diresmikan Marga Simamora yang mana tetap sedarah dgn Manurung.

Dalam ketuaan T.Sogar dia mendatangi anaknya dan beliau meninggal di Dolok sanggul.Konon Pusara T.Sogar ada tumbuh Pohon Ara dimana dahan/rantingnya condong ke arah Porsea Janjimatogu. Demikian lah hubungan Manurung dgn Simamora Debata Raja. Dan melalui Blog ini dihimbau sama Manurung/Br Manurung supaya menghindari perkawinan,karena kita bersaudara.
Disini ada sekilas tarombo Simamora........
1.Toga Simamora .anaknya 3 org...
1.Purba..
2 Manalu..
3.Debataraja...Debata Raja anakna 1 org....ima Sunggu Marpasang.

Anak Sunggu marpasang 3 org..
1.Babiatnaingol...
2.Sampetua..
3.R.Marbulang dan

R Marbulang anaknya 3 org...
1.Nasiatnajongjong...
2.Pangalengge..
3.Nahumdimana,
-----------------------------
Nota;
Sehingga resmilah janda R.Marbulang dipersunting T.Sogar dan lahir seorang anak...yaitu
Nahum Dimana.
Namun karena Tuan Sogar bangsa pengembara,
Nahum Dimana diresmikan Marga Simamora yang mana tetap sedarah dgn Manurung.
Demikianlah tarombo dan kisah Tuan Sogar .terimakasih..........
hanya Simamora Marbulang yang ada padan dengan Manurung.. Dan tidak semua manurung.. Manurung hutagaol tidak masuk padan, karena mereka tidak menganggap adanya padan..Begini cerita dulunya Tuan Sogar meninggal dan jenasahx tidak ditemukan, kemudian orang tua Tuan sogar menyuruh Manurung untuk mencari jenasahx, siapa yang bisa menemukan jenasahx dia akan menggantikan posisi Tuan Sogar menjadi anak di Marbulang.. Nah Manurung lah yang bisa mendapat dan kemudian dijadikan anak di Marbulang... Dan sebelumnya sudah ada padan yang tidak bisa diingkari antara Marbulang dan Manurung.. Setau saya dari sejarah di Doloksanggul Seperti ini.. kalau saya salah tolong diluruskan kebenarannya.

Horas

Satu lagi versi cerita yang mudah-mudahan bisa dijadikan pertimbangan untuk mengungkap sejarah yang mulai kabur dan terkubur belakangan ini, cerita ini saya dengar dari orang tua saya sendiri. Ketika itu saya cukup bingung "apa hubungan Manurung Sogar dengan Simamora (Debataraja)". Menurutnya pada saat itu Tuan Sogar sahabat Raja Manurung diundang untuk memenangkan peperangan, setelah itu Raja manurung menghadiahkan kepada Tuan Sogar seorang wanita sebagai pendamping karena sudah membantunya memenangkan perang tersebut. Namun seiring berjalannya waktu ketika wanita tersebut dalam kondisi hamil tua, wanita tersebut dalam kondisi kritis terserang wabah (atau semacamnya) dan meninggal. Menurut adat setempat agar tidak terjadi lagi hal semacam itu maka jasad wanita tersebut harus dibuang jauh dari pemukiman dan seluruh masyarakat yang ada harus meludahi (mambursik) suaminya. Tuan Sogar yang merasa seorang yang telah berjasa tentunya tidak ingin kalau sampai 'dibursik' oleh seluruh warga, sehingga dia (Tuan Sogar) melarikan diri pulang ke kampung asalnya. Tanpa diduga-duga pada saat jasad tersebut dibuang, bayi yang ada dalam kandungan itu keluar, namun warga tidak mendengar tangisan bayi itu karena ternyata jasad tersebut dibuang kedalam jurang. Secara kebetulan seorang pencari rotan melewati lokasi tersebut dan mendengar tangisan seorang bayi. Pencari rotan itu pun menghampirinya dan membawa bayi tersebut kepada Raja Manurung. Menyadari bahwa ibunya telah meninggal dan ayahnya (Tuan Sogar) telah pergi, akhirnya Raja Manurung mengangkatnya sebagai anak dan dimasukkan dalam silsilahnya.......dengan begitu Manurung Sogar dan Simamora bukan Marpadan melainkan sedarah karena berasal dari satu ayah.( Note : Cerita ini belum tentu kebenarannya, jika ada yang salah tolong diluruskan agar hal ini tidak terjadi pengkaburan sejarah untuk generasi selanjutnya)

Versi II

Tersiar lah bahwa Tuan sogar adalah seorang Ahli hadatuon dan dapat mengobati,
sehingga dicarilah beliau,dan dapat mengobatinya tetapi dia meminta setelah sembuh maka T.Sogar akan memperistri Janda R.Marbulang,
maka sepakatlah Pihak keluarga R.Marbulang dan pihak parboru.Sehingga resmilah janda R.Marbulang dipersunting T.Sogar dan lahir seorang anak...
yaitu Nahum Dimana.Namun karena Tuan Sogar bangsa pengembara,
Nahum Dimana diresmikan Marga Simamora yang mana tetap sedarah dgn Manurung.
Dalam ketuaan T.Sogar dia mendatangi anaknya dan beliau meninggal di Dolok sanggul.
Konon Pusara T.Sogar ada tumbuh Pohon Ara dimana dahan/rantingnya condong ke arah Porsea Janjimatogu.
Demikian lah hubungan Manurung dgn Simamora Debata Raja. Dan melalui Blog ini dihimbau sama Manurung/Br Manurung supaya menghindari perkawinan,karena kita bersaudara

Sejarah suku Batak marga Simamora
Raja Simamora memiilki 3 anak,
yaitu
1,Purba,
2,Manalu
3,dan Debataraja.
Debataraja sendiri akhirnya memiliki 3 orang anak,
yaitu ;
1,Sampe tua,
2,Babiat Nainggol,
3,dan Marbulang
*
serta 1 boru (namanya tidak diketahui).
awalnya, mereka tinggal di Samosir, namun karena hapogosannya (miskin) mereka pergi ke Bakkara. disana, br Simamora disukai oleh Hamang (sejenis begu). ketiga saudaranya setuju untuk menikahkan asalkan Hamang bersedia membuat pesta besar untuk pernikahan itu. alhasil, dibuatlah pesta yang besar, namun memang terasa ada keanehan, karena sebagian orang tidak terlihat di pesta itu.
akhirnya setelah sekian lama, ada seorang raja Barus bermarga Pasaribu menerbangkan layang-layang. dia bersabda, siapa yang menemukan layang-layang itu, bila perempuan, akan kujadikan menantu, bila lelaki akan kujadikan anak.
dan ternyata yang menemukan adalah br Simamora. sesuai dengan perkataan diawal, maka br Simamora dinikahkan dengan anaknya.
Marbulang tidak setuju karna itonya itu sdah menikah dengan Hamang.
sedangkan Sampe tua merasa tiada guna bersaudara dengan makhluk yang tidak kelihatan.
sedangkan Babiat Nainggol masih ragu akan pilihannya.akhirnya,
Jadilah br Simamora menikah lagi, dan bersuamikan Pasaribu.
akhirnya ,
Hamang mendengar kabar tersebut dan menemui Pasaribu dan hendak mengambil istrinya kembali.
Mereka bertengkar karena keduanya merasa berhak atas br Simamora sebagai istrinya.
akhirnya mengakulah br Simamora, bahwa sebelumnya dia sudah menikah dengan Hamang.
akhirnya tubuh br Simamora dibagi menjadi dua. bagian kepala untuk Hamang, sedangkan kaki untuk Pasaribu. konon warna darah br Simamora berwarna putih, itulah makanya disebut , Si Bontar Mudar.
Hamang yang merasa marah, akhirnya mengutuk ketiga Ito br Simamora, yang telah menikahkan istrinya lagi. karena Marbulang lah yang tidak setuju br Simamora menikah lagi, maka kutukan yg diterima lebih rngan ( itu konon makanya keturunan nya lebih banyak daripada kedua saudaranya yg lain).
kepala br Simamora dihanyutkan disungai dan ditemukan oleh Pasaribu di Barus.
dari info yang aku dapat, ternyata tidak semua Pasaribu memanggil tulang ke Simamora. hanya Pasaribu dari Barus saja dan itupun (katanya) hanya jika Simamora Debataraja..

13 comments:

  1. Cerita tentang Tuan Sogar menikahi "Jandany Marbulang" sehingga lahirlah anaknya "Nahum Dimana" sangat keliru. Sebab dalam tarombo kami Simamora, anaknya marbulang ada 3, seperti yg ditulis di atas. Namun urutannya salah. 1. Nasiat Najongjong, 2. Nahum Dimana, 3. Pangalengge.
    Kalau Nahum Dimana adalah anaknya Tuan Sogar Manurung dari jandanya Raja Marbulang, kenapa anak 3 (Pangalengge) tidak juga dikatakan anaknya Tuan Sogar Manurung? Padahal Pangalengge adalah adik kandung dari Nahum Dimana.

    ReplyDelete
  2. Mau tanya saya marga marbun pacar saya boru hasibuan,ibu saya boru simamora dan ibu dia boru manurung apakah kami bisa bersama����

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo mamaknya manurung huta gaol ya bisa, kalo ngga ya ga bisa.

      Delete
  3. Hapus ma status on ngak masuk akal

    ReplyDelete
  4. Klw menurut saya ya mungkin ompu marbulang tidak meninggal tapi mangaratto lama tidak pulang.namun sebelum ompu marbulang mangaratto sdh mempunya anak bernama Op.Nasiat najonjong.lalu mangaratto lah Op marbulang lama tak pulang datang lah Tuan sogar mengawini istri Op marbulang dan melahirkan Op Nahum dimana(tapi masih dalam kandungan) pulang lah lagi Op marbulang dan terjadilah kesepakatan bahwa anak yg di kandung itu anak Op marbulang lalu punya anak lah lagi Op marbulang yaitu Op pangaLengge.mungkin seperti itu lah kronologis dari pada Padan debataraja dengan manurung.mohon maaf apabila salah 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  5. JD apakah Manurung Huta gaol
    Bisa menikah dengan marga simamora

    ReplyDelete
  6. Saya br manurung hutagurgur
    Omak saya br Panjaitan

    Pertanyaan ku apa br manurung hutagurgur gak bisa menikah dengan marga Simamora?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga bisa, manurung apapun ga bisa nikah sama debata raja

      Delete
  7. Aku marga Simamora debata raja sappe tua. Yg jadi masalah nya. Kenapa aku ga bisa nikah sama boru manurung, padahal yg marpadan itu Marbulang. Di samping itu, setau sy, Siapudan dari manurung yaiyu Manurung Hutagaol tidak mengakui adanya pasan dgn simamora debata raja. #sundat marokkap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emang ga bisa, krn manurung itu satu, sisada anak sisada boru, dan sipolin polin. Jdi ho appara bkn suddat marrokap, krn memang bkn rokkapmu br.manurung tpi ibotomu.😄

      Delete
  8. Memang Manurung tuan sogar yg jdi Simamora krn menikahi janda R Marbulang, tetapi berhubung marga Manurung itu punya istilah MANURUNG SISADA ANAK DOHOT MANURUNG SISADA BORU(MANURUNG ITU SATU TANPA ADA PERBEDAAN), MAU ITU MANURUNG HT.GUGRGUR, MANURUNG HUTAGAOL DAN MANURUNG SIMANORONI(SIAMPUDAN). DAN OLEH KRN ITU, SETIAP MANURUNG WAJIB MARPADAN KE MARGA SIMAMORA, KHUSUNYA SIMAMORA DEBATA RAJA. BAHKAN DIDAERAH TERTENTU SEPERTI DIDAERAH KUTA CANE, SETIAP SIMAMORA TELAH SEPAKAT MARPADAN PADA MARGA MANURUNG, BKN DEBATA RAJA SAJA TPI SEMUA SIMAMORA. JDI KLO DIBILANG YG MARPADAN ITU HANYA MANURUNG HUTAGURGUR DAN DEBATA RAJA MARBULANG, ITU KURANG TEPAT DAN SEOLAH OLAH MANURUNG ITU BERBEDA2, DAN TERLIHAT RIBET DAN BIKIN BINGUNG. MAULIATE

    ReplyDelete